Thursday, December 24, 2015

Kenapa Harus Punya Asuransi?

   Asuransi? Apa yg pertama kali muncul di kepala saat saya sebut kata asuransi? Payung? Orang orang berpakaian rapi? Atau bulu kuduk yg merinding? Serta sterotipe buruk tentang asuransi yg hanya kita dengar dr mulut ke mulut. Dan saya yakin belum tentu kebenarannya. Sejatinya asuransi lahir untuk mengurangi resiko yg terjadi dalam kehidupan kita. Iya, hidup kita penuh resiko. Sakit, kecelakaan, kebakaran, banjir, bencana alam, dan umur pendek. Iyak, umur pendek termasuk resiko yg dapat menimpa siapapun. Kita tau berapa jumlah orang meninggal setiap harinya akibat serangan jantung. Setiap 20 detik terjadi 1 kematian akibat serangan jantung (sumber: National Geographic). Ngeri memang, tapi itulah faktanya.

   Bagaimana prinsip kerja asuransi? Begini, perusahaan asuransi mengumpulkan premi dari semua nasabah dan mengelolanya. Saat nasabah mengalami satu dari resiko yg diasuransikan maka perusahaan akan membayarkan sejumlah uang sesuai dalam perjanjian yg tertera dalam polis. Sama halnya seperti hukum gotong royong bukan? Uang yg terkumpul akan diberikan kepada mereka yg terkena musibah secara bergantian dan atau bersamaan.

   Bagaimana kalo kita tidak punya asuransi? Saya ambil contoh begini, Pak Budi adalah seorang kepala rumah tangga yg berpenghasilan cukup. Setiap bulannya bahkan pak Budi mampu menyisihkan 3 juta untuk ditabung. Tujuannya adalah untuk biaya pendidikan anaknya ketika masuk kuliah dan sisanya tentu saja buat pensiun. Pak Budi gak pernah terpikir untuk punya asuransi, menurut Pak Budi dia masih muda dan sehat sehat saja bahkan tidak pernah sekalipun dirawat di rumah sakit. Saat tabungan Pak Budi masuk di usia tahun pertama tiba tiba Pak Budi merasakan sakit yg luar biasa di bagian dadanya. Setelah cek up di rumah sakit ternyata terkena sakit jatung dan dokter meminta Pak Budi menyiapkan dana 200 juta untuk biaya pengobatan. Dari mana uang sebanyak itu sedangkan tabungan Pak Budi baru 36 juta? Apapun akan kita lakukan demi kesembuhan orang tercinta. Jual rumah? Apa boleh buat kalo itu bisa membuatnya sembuh. Dengan segala usaha ternyata Pak Budi  sembuh meski dokter melarang Pak Budi untuk bekerja kembali. Dan Pak Budi ternyata memang tidak kuat untuk bekerja lagi. Bagaimana kelanjutan keluarga Pak Budi setelah kejadian ini? Iyak, istrinya menggantikan posisi pak Budi sebagai tulang punggu keluarga. Rencana pendidikan anaknya gagal, rencana pensiun menikmati hasil tabungan berantakan. Sedih bukan?

   Bandingkan dengan keluarga Pak Andi. Dengan jumlah gaji yg hampir sama Pak Andi juga mampu menabung 3 juta per bulannya. Tapi Pak Andi sadar betul kalo kehidupan ini penuh resiko dan bisa datang kapanpun tanpa kita tau. Akhirnya Pak Andi menabung 3 juta di perusahaan asuransi yg terpercaya. Pada saat yg sama di usia tabungan Pak Andi masuk usia tahun pertama ternyata Pak Andi divonis dokter sakit kanker dan diminta dokter menyiapkan aung 200 juta untuk biaya berobat. Berita baiknya, Pak Andi punya asuransi yg mencover penyakit kanker. Jadi Pak Andi dan keluarganya tenang karena perusahaan asuransi yg akan membayar semua biaya rumah sakit. Meskipun tidak mampu menghilangkan kesedihan karena orang tercinta sakit, tapi paling tidak keluarganya tidak lagi dipusingkan dengan mahalnya biaya rumah sakit. Setelah berobat ternyata Pak Andi tidak dapat sembuh total dan diharuskan bedres sehingga tidak bisa bekerja lagi. Bagaimana tabungan Pak Andi? Sesuai perjanjian tabungan Pak Andi akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi sampai usia pak Andi 65 tahun. Enak bukan? Meskipun Pak Andi tidak mampu bekerja namun tabungannya terus jalan sampai usia 65 tahun. Artinya rencana pensiun Pak Andi tetap berjalan sesuai rencana dan pendidikan anaknya tetap tercapai meskipun ayahnya sakit dan tidak mampu bekerja.

   Nah seperti itu konsep asuransi dan bagaimana kita menyiapkan rencana masa depan. Pahami setiap asuransi yg akan anda pilih. Pelajari betul betul pasal pasal yg tercantum dalam buku polis. Konsultasikan dengan seksama kebutuhan asuransi seperti apa yg mau kita pilih dengan agen asuransi. Asuransi itu menyenangkan kok, cuma asuransi yg mau menolong kitas saat terkena musibah. Setau saya TIDAK ADA ORANG YANG BANGKRUT KARENA ASURANSI, JUSTRU BANYAK ORANG BANGKRUT KARENA TIDAK PUNYA ASURANSI !!!

Untuk asuransi terbaik anda hubungi saya: 

PURWANTO
Telp            : 081389757008
WhatsApp  : 081389757008
Facebook   : Purwanto Antok Sungkono
Twitter        :  @antok_0901
Instagram   : PURWANTO0901

Wednesday, December 2, 2015

Musibah? Gak Mungkinlah!!

   Beberapa lalu saat gue pulang kampung, banyak pengalaman yg gue alami. Iya pulang kampung kemaren adalah pulang kampung terlama gue. Baru kali ini gue bisa pulang kampung selama ini. Saking lamanya keiteman gue naik 50%. Tunggu, bukannya gue emang item? Ya udahlah ya, gak penting juga buat kemajuan Indonesia. Eh ini apa ya? Oke balik ke topik. Banyak pengalaman menyenangkan saat pulang kampung kemaren. Tapi ada kejadian menyedihkan terjadi yg sampe sekarang gue inget betul bahkan menutupi pengalaman menyenangkan gue. Otak memang aneh, lebih gampang buat inget sedih dari pada seneng. Bener banget, ada musibah yg sama sekali gak terduga menimpa keluarga gue, tepatnya paman gue. Gue mau bagi di sini karena menurut gue kita bisa mengambil pelajaran berharga yg dialamin paman. Iya, dari kejadian terburukpun sebenernya ada hikmah yg bisa kita ambil. Gue percaya akan hal ini. Saat itu gue bener bener sedih karena merasa gak bisa berbuat banyak untuk bantu dia.

   Nah jadi ceritanya gini, sore itu paman dapet undangan buat hadir di kawinan kerabatnya yg kebetulan tinggal di lain desa. Letaknya gak jauh sih, tapi bukan berarti deket juga, kira kira 5 kilometer dari desa kami. Karena relatif deket paman sama istri ngajak putrinya paling bontot dan bawa motor. Perjalanan baik baik saja sampe dimana rombongan yg semuanya pake motor sudah sampe rumah sementara paman gak juga keliatan. Entah kenpa paman bisa tertinggal dari rombongan dan rombongan bisa meninggalknnya. Akhirnya telepon bunyi dr petugas sebuah rumah sakit besar di kabupaten kami, paman dan keluarga mengalaami kecelakaan. Sedang ditangani tim medis dan segera dilakukan tindakan operasi diharapkan keluarga dateng. Badan tiba tiba gemeter, darah panas rasanya mengalir lebih cepet ke ujung kaki dan kepala. Tambah gak karuan begitu inget ketiganya gak pake helm. Oh Tuhan, apalagi ini?

   Sampe di rumah sakit tangis ibu dan nenek pecah, semua orang menatap nanar ke arah tiga ranjang yg saling berdampingan. Hanya si kecil yg sadar dan menangis. Entahlah, karena kesakitan atau ketakutan melihat orang sebanyak itu dan saling menjerit. Ini gak bagus, akhirnya gue gedong si kecil keluar dan meminta perawat untuk merawatnya di ruang terpisah. Keduanya penuh perban, paman menderita luka paling parah. Wajahnya penuh perban, hanya menyisakan hidung dan mulutnya sementara tulang selangkanya patah dan harus segera dioperasi. Istrinya cidera di bagian kepala belakang, lehernya dipasang sebuah alat penopang untuk menghindari goncangan, sisanya dia seperti orang begog yg gak inget apa apa.

   Gue pergi ninggalin ruangan, entahlah akhir akhir ini gue gampang sekali terharu. Merinding bukan maen, gak kuat. Di pojokan sebuah kantin gue isep dalem dalem sebatang rokok yg baru saja gue bakar. I don't know, gak seenak biasanya. Gue matiin, gue injek daalem dalem. Sebagai agen asuransi gue merasa gagal. Gue gagal menyakinkan paman gue sendiri tentang pentingnya asuransi. Gue gagal. Tiga bulan sebelom musibah ini, gue sempet mendatangi paman, membagi dan menjelaskan kenapa orang harus punya asuransi. Membagi sebuah program perencanaan masa depan dan menyadarkan dia betapa manusia dekat dengan musibah, sangat dekat. Sudah terlambat, sejujurnya gue gak mau paman gue termasuk mereka yg kurang beruntung. Gak mau orang terdekat mengalami musibah, apalagi mendapat musibah tanpa punya asuransi apapun.

  Udah 2 bulan berlalu dr kejadian itu. Paman sudah sembuh meski masih berada di atas kursi roda.  Bibi sudah bisa menjalankan aktifitas sehari hari, meski kini dia yg menggantikan posisi kepala rumah tangga sekaligus tulang punggung. Semua tabungan ludes untuk berobat. Tabungan buat anak sekolah, tabungan emas juga gak ketinggalaan. Ada harga yg harus dibayar untuk sebuah kata sehat dan itu gak murah. Musibah adalah kejadian yg semua orang gak pengen ngalamin, termasuk gue. Tapi bisa gak kita mastiin diri kita bukan termasuk dari mereka yg kurang beruntung? Musibah mungkin bisa dateng kapanpun tanpa kita sadari. Tapi mempersiapkan segala sesuatu bahkan sebelom kemungkinan terburuk itu terjadi adalah bentuk kebijaksanaan dan wujud nyata kita mencintai bagian terpenting dalam hidup kita. Tepat, kehidupan setelah musibah terjadi adalah yg paling penting. Kelansungan kehidupan keluarga kita tetap berjalan semestinya setelah musibah menimpa adalah tujuan orang berasuransi. Bayangkan, paman harus memulai dari nol untuk membangun ekonomi keluarga. Berita buruknya paman sudah gak seproduktif dulu ketika sehat. Paman di kursi roda, sulit rasanya menyakinkan perusahaan atau orang sekalipun untuk menerimanya bekerja.

                                                                                            Jakarta, 3 Desember 2015

Friday, November 27, 2015

Rencana Keuangan: Tipe Tipe Penonton Bioskop

Rencana Keuangan: Tipe Tipe Penonton Bioskop:        Seberapa sering sih kalian nonton di bioskop? Seminggu sekali? Sebulan sekali? Atau malah setiap hari? Apapun itu lu pasti perna...

Tipe Tipe Penonton Bioskop

   


   Seberapa sering sih kalian nonton di bioskop? Seminggu sekali? Sebulan sekali? Atau malah setiap hari? Apapun itu lu pasti pernah nemuin beberapa penonton aneh. Apa jangan jangan malah lu termasuk salah satunya wkwkwk. Nah kemaren saat gue nonton ketemu beberapa kejadian yg menurut gue lucu. Akhirnya gue kepikiran juga buat ngepost di sini. Dari pengalaman pengalaman nonton gue sih ini dan gue yakin kalian juga pernah ngalamin. Di artikel ini gue mau berbagi beberapa tipe penonton bioskop yg menurut gue bikin kezel. Inilah tipe penonton bioskop menurut gue;

1.Komentator

   Kalo lu nonton bareng sama orang tipe ini, siap siap aja lu jadi tong sampah yg bersedia nampung semua komentarnya. Apa aja di komentarin, dari akting pemain, alur cerita, kostum sampe payudara mbak mbak jaga tiket yg sama sekali gak ada hubungannya sama film. Iya sih kadang omongannya bener juga, tapi kan kita di sini mau nonton film bukan mau jadi kurator. Baiklah itu nanti saja sesampe rumah, sekarang gue mau nonton. Oke, tinggalin dia, atau pura pura tidur.

2. Tukang Kritik

    Ini adalah orang yg gagal membedakan mana film dan mana dunia nyata. Dia berharap film ya kayak kehidupan nyata aja. Begini yg sering gue denger; "boong banget jatoh dr gedung kagak mati" atau "masa dikeroyok puluhan orang kagak ngapa ngapa?" dan "Segitu banyak nembak satu orang aja gak ada yg ngenain, TOLOL". Oke, ini film bukan kehidupan nyata tuan. Kalo kehidupan lu sama sekali gak sekeren film bukan berarti film juga harus setragis kehidupan lu.

 3. Ribet

   Miss perfek, semua harus sesuai kemauannya. Ya judul film, tema, tempat duduk, makanan sampe urusan tetek bengek aja harus persis sama yg dia pengen. Emang ini bioskop punya nenek moyang lu apa? Ya kalii...

 4. Gadgetholic

   Orang ini emang ga niat nonton, gak tau filmya yg gak menarik atau memang gadgetnya lebih menarik. Dikit dikit buka hempon, asyik chating sama orang, buka facebook, selfi di dalem bioskop atau apalah. Masalahnya bioskop itu kan gelap, begitu ada yg buka gadget langsung keciri dong? Semacem narik perhatiian gitu. Gue sih terganggu sama orang kek gini. Malah kemaren itu parah, jadi pas gue nonton film drama lagi adegan sedih, suasana hening karena tokoh utama nyaris mati karena koma tiba tiba ada telepon bunyi. Lu tau gak nada deringnya apa? SAMBALADO! Sumpah ini gak lucu dan bukan bagian dari adegan film. Serius perhatian yg tadinya fokus ke film tiba tiba buyar gitu aja beralih ke bapak pemilik hempon yg duduk paling depan sambil cengingas cengingis. Ampuni bapak ini Tuhan...

 5. Tukang Mesum

   Nah ini nih yg paling banyak nih. Bilangnya sih mau nonton padahal mau mesum. Gue gak ngerti kenapa di bioskop? Tempat yg seharusnya kita jadiin untuk menikmati film bukan 'menikmati' yg lain. Sekarang gue ngerti kenapa film horor laris manis di pasaran. Iyalah, lebih banyak seting malem artinya lebih banyak 'kesempatan'. Khususnya film horor Indonesia, gue gak yakin penonton film yg kebayakan anak muda mau nonton film horor karena ceritanya. Gue pernah beberapa kali ngegepin penonton cewek belom sempet ngerapiin atasan sementara lampu bioskop keburu nyala. Peraturan dasarnya, lu harus tau persis kapan film selesai dan pastiin 5 menit sebelomnya udah bener bener rapi. Oh ya, sebenernya dengan harga tiket yg hampir sama lu udah bisa dapetin hotel, setidaknya kelas melati. Itu lebih baik kalo tujuan lu memang bukan nonton.

 Yup, itulah tipe tipe penonton bioskop menurut gue. Gak semua siih begitu, tetep ada beberapa orang yg nonton memang bener bener pengen nonton film sebagai media hiburan. Iya, itulah kenyataanya banyak banget karakter orang. Bagi sebagian orang, begini adalah ribet bagi sebagian lainnya menyenangkan. Baik menurut lu belom tentu baik menurut orang. Intinya di negara bebas lu boleh berekspresi sesuka lu. Orang punya punya elu kok. Tapi orang juga berhak dong ngeluhin sikap lu yg mengganggu. Impas !

Sunday, November 1, 2015

Perubahan

  Siang tadi gue berkunjung ke rumah saudara bapak yg kebetulan tinggal jauh dari desa kami, kira kira dua jam perjalanan dengan sepeda motor. Terakhir kali gue maen ke sana kira kira 10 tahun yg lalu. Lama yaa? Bukan karena sombong atau bagaimana gue gak pernah maen ke sono. Tapi karena gue merantau dan jarang pulang, kesempatan dan waktu saja yg bikin kami susah ketemu. Apalagi sejak meninggalnya kakek dan nenek (dari bapak), praktis jarak kami semakin jauh saja. Oke ini salah, apa boleh buat keadaannya memang begitu. Nah karena kesempatan dan waktunya pas, akhirnya gue sempetin maen sekalian silaturahmi hehehee
 
 Begitu sampe rumahnya gue bingung, antara yakin dan gak yakin itu rumah tante gue. Masa iya ini rumah tante gue? Gak mungkin segede ini, tapi gue yakin di sini dulu rumahnya. Gak salah lagi. Belom sempet gue ketok pintu muncul cewek perawakan tinnggi sedang, putih nyamperin gue. Beberapa detik gue sempet perhatiin ujung kakinya, oh iya nyentuh tanah. Manusia bukan kuntil anak, pikir gue. "Nuwun sewu, madosi sinten mas?" (mohon maap, nyari siapa mas?). Gue tambah bingung, ini cewek siapa tiba tiba keluar mana pake bahasa jawa alus lagi. Duuh, gue gak ngerti, jangan bikin gue tambah bingung dong! Apa gue salah rumah? Ah enggak kok. Akhirnya gue jawab sekenanya "Niki leres mbak daleme ibu Sripah?" (ini bener mbak rumahnya ibu Sripah?". "Oh injih mas, kulo putrinipun ibu Sripah ingkang paling alit. Nami kulo Lestari, njenengan sinten njih?" (oh iya mas, saya anaknya ibu Sripah yg paling kecil. Nama saya Lestari, anda siapa ya?). OMG...!!! Semoga gue gak salah liat, ini Lestari yg dulu ingusan, Lestari yg selau nangis dan gak mau kalo disuruh mandi, yg gak pernah mau pake baju tanpa ada kancingnnya, yg hobbinya nangis ngelemparin dinding pake batu. Oh Tuhan, secepat inikah pertumbuhan anak anak jaman sekarang? Sehebat inikah susu formula yg ada di iklan iklan tipi. Setelah gue yakin baru gue jelasin panjang lebar siapa gue sampe dia inget sedikit demi sedikit. Syukurlah, gue gak harus pake bahasa jawa alus terus menerus, jujur saja meski gue asli orang jawa tapi gue gak bisa berbahasa jawa alus dengan baik dan benar. Oke nenek moyang, maafkan generasimu yg bodoh ini.

  Kami ngakak bukan maen setelah tau masing masing, sambil sesekali memandang satu sama lain. Masih belum percaya mungkin itu yg ada dalam diri kami masing masing. Masih saling pandang kami masuk menuju ruang tamu. Curiga satu sama lain, gue curiga dia pasang susuk, sementara dia curiga gue rampok yg lagi nyamar. Iya, dunia berjalan lebih cepat dari tahun ke tahun. Bahkan dia jauh meninggalkan kita saat kita belom sempet merencanakan sesuatu. Rasanya baru taun lalu gue ke sini dan dia gelayutan manja di pundak gue. Sekarang? Gue gak yakin dia mau melakukannya lagi.

  Sampe di ruang tamu gue ditinggal ke dapur buat bikin minum, kebetulan gue juga haus. Oh ya, dia bilang ibu sama bapak lagi ke pasar sebentar lagi juga pulang. Ah gue tunggu sampe mereka pulang, sekalian gue mau ceritain kenakalan kenakalan dia waktui kecil. hahaha.. Setelah kami asyik ngobrol, beberapa saat ada orang ngucap salam dari luar pintu. Iya bener, orang tuanya pulang dari pasar. Gue deg degan dan gak sabar kayak apa tante dan om gue sekarang. Gue ikut nyamperin mereka saking gak sabarnya. Sampe di depan pintu gue langsung cium tangan mereka sambil sebut nama. Oh Tuhan, mereka meluk gue kenceng. Mereka nangis, dan entah kenapa gue ikut ikutan netesin air mata. Merinding sekaligus terharu. Gue kaget sama perubahan perubahan mereka, mereka gak kalah kaget liat gue yg sekarang. Setelah sesi sedih layaknya adegan film drama, kami ngobrol asyik bahas apa saja. Sampe juga akhirnya mereka membahas kenakalan kenakalan gue waktu kecil. Si Lestari ketawa puas denger cerita masa kecil gue. "Akhirnya dapet pembalasan juga lu" mungkin itu yg ada di pikiran dia.

  Perubahan, sadar gak sadar kita bakal mengalaminya atau bahkan sudah mengalaminya. Umur, wajah, status, nasib bahkan jaman yg gak pernah kita sadari kapan perubahan itu terjadi. Gue masih inget dulu saat SD ibu ngasih uang saku 50 perak yg beliau taro tepat di atas pintu kamar. Perlu kalian tau ibu berangkat ke sawah jauh sebelom gue bangun tidur. Tapi beliau gak pernah lupa ngasih uang saku. Selalu di atas pintu kamar gue, cuma kami yg tau. Iya, semacam kode rahasia. Buat ngambil gue harus naik ke ranjang tempat tidur. Seragam persis di samping bantal, sepatu di kolong tempat tidur, tas ngegantung di pintu kamar, sarapan di dapur. Jaman gue SD, duit 50 perak udah cukup buat jajan sampe pulang sekolah. Jaman dimana permen Sugus cuma 10 perak, es lilin 25 perak, gorengan 20 perak, kerupuk udang 20 perak. Oh iya jangan tanya jajanan macem macem, jaman gue jajan gak sebanyak sekarang. Oke, gue punya adek yg sekarang lagi kelas 2 SMA dan lu tau berapa uang jajannya? 20rb men! Berapa kali lipet dari uang jajan gue dulu coba? Itu yg gue sebut perubahan!

  Seseorang harus mengikuti perubahan, bergerak secara dinamis sesuai perubahan jaman. Orang yg gak mau berubah mengikuti perubahan ia akan tertinggal jauh dari peradaban. Berada di zona nyaman membuat kita lupa kalo dunia bergerak maju mininggalkan orang orang yg tetap menikmati kenyamanannya dan anti terhadap perubahan. Berubah bukan berarti meninggalkan jati diri melainkan berubah untuk memperbaiki kualitas diri. Hari ini gue mengambil perubahan besar dalam hidup gue. Gak gampang memang, tapi dengan keyakinan dan dukungan orang orang tercinta gue yakin bisa melaluinya. Ya Allah pemilik alam semesta dan segala rahasia di dalamnya, semoga Engkau merestui pilihanku ini. Selamat datang perubahan...!!!

Sunday, October 18, 2015

Sosial Media dan Penggunanya

  Tadi pagi ada temen WhatsApp gue, dia bilang "gue kesel hari ini ada cowok ngirim foto 'burungnya' dia juga bilang banyak cowo rese. Artinya ini bukan pertama kalinya buat dia. Antara kaget dan eggak sih sebenernya. Enggak, karena gue pernah denger dari cewek cewek temen kantor. Kaget, kok dia jadi korban cowok iseng juga, padahal dia berpakaian syarii. Meskipun gue juga sadar cowok model begitu memang gak peduli cewek pake baju apa tetep saja otaknya mesum. Karena itu juga akhirnya gue kepikiran bikin tulisan ini.

  Nah yg bikin gue bingung, sebenernya apa sih motif dari cowok cowok itu ngirim foto penis ke wanita yg sama sekali belom pernah deket atau bahkan kenal sebelomnya? Fantasi? Mencari patner seks? Pamer? Atau memang mereka mengidap eksibisionis? Yang terkhir gak usah dijelasin, namanya juga penyakit! Aneh memang, semakin maju jaman gak diimbangi kemajuan kapasitas otak.

 Oke gue bahas satu persatu alesan yg mungkin masuk akal menurut gue. Fantasi, gue bingung fantasi apa yg kita dapet setelah kirim foto penis ke cewek? Apa mereka pikir cewek bakal kirim foto kelaminnya juga sebagai imbalan dia udah kirim foto yg sama? Gue gak yakin kecuali ceweknya sakit. Orang pengangguran selalu punya alesan untuk melalukan hal yg gak pernah dipikirin orang sibuk. Menghabiskan waktu.

  Mencari patner seks? Gak ada cara yg lebih kurang ngajar daripada ini menurut gue. Harapanya si cewek bakal mendadak horny kemudian menghubungi nomor yg dipajang bersama foto penis. Oke coba jelasin bagaimana seorang wanita mau berhubuhan seks dengan pria baru dikenal hanya dengan melihat foto penis yg dia kirim. Apa mereka pikir berhubungan seks ibarat transaksi barter barang dagangan? Ide bagus utk orang sakit yg luar biasa dan gak punya duit buat berobat.

  Pamer? Serius gue gak ngerti penis termasuk sesuatu yg layak buat dipamerin. Oke mungkin penis lu segede gaban tapi apa itu cukup dijadiin alesan buat pamer sama orang yg baru lu kenal? Kebanggan macam apa yg lu dapet setelah orang orang tau ukuran penis lu? Kenapa kalian gak coba ikut kontes penis terbesar di dunia? Orang orang sudah mulai pamer mobil baru, gadget paling canggih sementara kalian masih seputar selangkangan. Dan gue yakin cewek lebih lebih horny liat mobil baru dari pada penis lu yg ukurannya gak seberapa itu.

  Shob, cukup! Banyak pria pria di luar sana (termasuk gue) yg ikut menanggung akibat kelakuan dan hobi kalian yg aneh itu. Sudah cukup kalian merendahkan martabat dan harga diri pria. Pria sejati memberikan harga tinggi buat dirinya sendiri. Memberikan foto kelamin ke orang asing sama sekali bukan tindakan seseorang yg punya nilai tinggi terhadap dirinya sendiri. Pria sejati punya banyak hobi dan pekerjaan sebagai pelampiasan waktu luang. Mereka punya kharisma dan sex a peal yg luar biasa bikin cewek klepek klepek dan rela menyerahkan semua yg mereka punya. Jadilah seperti mereka, tiru apa saja yg mereka lakukan dan kalian bakal dapet apa yg kalian mau bukan hanya fantasi yg selama ini menyandra hidup kalian. Gue juga cowok, sama seperti kalian punya nafsu juga. Tapi gue gak rela merendahkan harga diri gue cuma buat hal aneh kayak gitu. Gue gak rela penis gue ditonton banyak orang meskipun dibayar apalagi gratis. Paling penting, gue gak mau ngecewain orang orang yg paling gue sayang. Gue memang belom bisa membuat bangga mereka tapi paling tidak gue gak pernah ngecewain mereka. Bayangin wajah orang tua kalian dan betapa malunya mereka liat anaknya 'sakit jiwa' gara gara pengen ML gak kesampean!!!

Wednesday, October 7, 2015

Pulang Kampung

  Pulang kampung, ya menyenangkan dengernya. Tapi tunggu dulu, gak semua pulang kampung menyenangkan loh ada beberapa kejadian yg kadang bikin kita bete. Kali ini gue mau share pengalaman pulang kampung gue kemaren. Tenang masih anget. hehehe

  Nah jadi ceritanya kemaren itu gue pulang kampung karena ada beberapa urusan yg mau gak mau harus gue dateng. Kampung gue itu di Bojonegoro tepatnya di desa Tambak Merak kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, asing? Iyalah, mesin google juga bakalan pingsan suruh nyari ini alamat. Nah sementara gue nyari makan di Cilandak Jakarta Selatan. Iya, gue merantau ke Jakarta dari lulus sekolah, tepatnya 8 taun yg lalu. Kampung gue itu jauh dari peradaban modern jangankan lapangan pekerjaan, lapangan golf aja kagak ada. Ya kaleee...

  Belom cukup? Masih ada banyak kesalahan yg terjadi di kampung gue. Kenapa kesalahan? Bayangin coba sebagai daerah penghasil minyak harusnya kampung gue jadi gemah ripah loh jinawi. Lah ini? Jelan jalan pada bolong, bopeng sono sini. Naik mobil aja oleng ke mana mana gimana kalo naik motor? Debunya gak nahan. Kalo di Riau hujan asap di tempat gue hujan debu. Pernah gue pergi ke kota cuma buat ngeprint gak pake masker pulang pulang gue coba iseng nimbang badan, Alhamdulillah nambah 2 kilo. Dan jangan tanya kondisinya kalo musim hujan? Gue aja aja gak berani nanya. Parah men, yg ada kendaraan naik orang bukan orang naik kendaraan. Jadi, jelasin coba kenapa kampung gue yg setiap harinya dilalui hilir mudik mobil tanki pengangkut minyak gak kecipratan pembangunan sama sekali?. Jelaskan !!!

  Di kampung gue yg namanya jaringan internet itu jadi barang langka. Susah men, giman lu bisa kekinian kalo lu gak bisa up date profile pict setiap menit. Gimana orang orang bisa megakui ke-eksitan lu kalo lu aja gak hadir di setiap temline atau hestek populer saat ini? Lu bakalan mati gaya gara gara ketinggalan tren. Yang terjadi lu cuma bisa ngacung ngacungin gadget nyari sinyal, atau naik ke atep rumah cuma buat nyetatus!

   Air? Jadi barang mahal di kampung gue. Sumur sumur kering, kalo musim kemarau kayak sekarang, orang orang setiap harinya ngantri air di sumur kampung sebelah. Gue gak tau apa dosa nenek moyang gue dulu sampe sampe kami dikutuk jadi fakir air. Hari ini seharian gue belom mandi, bukan karna males mandi tapi karna air lagi susah. Bau? Pasti ! Makanya kalo pulang kampung saat musim kemarau begini gue bawa parfum banyak. Cuci muka semprot parfume, beres!

  Rata rata penduduk sini hidup bertani dan beternak beberapa ada yg jadi PNS dan pedagang tapi bisa dihitung dengan jari. Padahal air adalah sumber utama bagi petani. Bagaimana bisa mereka bercocok tanam kalo gak ada air? Tadah hujan, kami hanya menggarap sawah saat musim penghujan. Saat kemarau adalah saat di mana kami libur panjang. Beberapa ada yg coba jadi kuli bangunan di kota besar, sisanya pasrah menunggu musim hujan datang. Sebenernya ada wacana pembangunan irigasi untuk persawahan sekaligus memenuhi kebutuhan air sehari hari. Namanya juga rencana, orang mah bebas mau punya banyak rencana. Masalahnya dilaksanain gak? Rencananya muncul pas gue masih SD buktinya sampe sekarang belom ada tuh irigasi. Bahkan udah berapa kali ganti Lurah tetep gak terwujud. Lurah baru, harapan baru artinya kekecewaan baru. Sulit ya membayangkan mereka bisa sukses atau setidaknya makmur di masa mendatang. Bisa cukup setiap harinya saja sudah bagus.

    Nah seperti itu sekilas tentang kampung gue. Menyedihkan ya? Tapi tetep ngangenin. Meskipun kondisinya serba susah tetep saja gue datengin setiap tahunnya. Kadang gue kangen ngantri air, kangen seharian gak mikirin gadget, kangen oleng olengan di jalan ngejar waktu, kangen liat sapi digiring ke padang rumput, dan kangen gak selalu sama yg bagus yg jelek dan nyebelinpun gak kalah ngangenin. Gue lahir di sini di gedein di sini dan gue pengen menikmati masa tua di sini. Gue punya impian suatu saat nanti sukses di perantauan dan bisa membantu masyarakat sini membangun sebuah irigasi apapun caranya. Amiin...

Monday, October 5, 2015

Mengatur Pengeluaran

  Benarkah pengeluaran itu harus kita atur? Ya tergantung pribadi masing masing juga sih. Orang gaji gaji kita sendiri, duit duit kita juga, ya hak kita mau kita apain kek. Tapi ada baiknya kita mengatur pengeluaran biar pengeluaran gak melebihi dari gaji yg kita dapet. Atau biar rencana dan target masa depan tercapai sesuai yg kita harapkan. Bahkan menurut ahlinya, kaya enggaknya seseorang bergantung dari cara dia mengatur keuangannya. Masa sih? Mari kita cari tau jawabannya!

 Bagaimana cara mengatur keuangan dengan baik? Simpel sebenernya, asal kita niat dan mau melakukannya secara konsisten semua yg kita rencanakan akan berjalan dengan baik. Inget, bukan tentang jumlah gaji yg kita dapet melainkan bagaimana cara kita mengaturnya. Jadi mengatur keuangan bukan menjadi tanggung jawab mereka yg gajinya puluhan juta saja tapi menjadi tanggung jawab semua orang yg punya penghasilan.

 Pertama, kalkulasikan secara jelas pos pos mana saja yg harus kita isi. Dengan mengetahui pos pos yg harus kita isi paling tidak kita tau ke mana saja uang kita harus kita belanjakan. Bukan membelanjakan uang berdasarkan keinginan tapi berdasarkan kebutuhan.

 Jadi apa saja pos pos yg menjadi kebutuhan dan harus kita isi setiap bulannya? Mari kita bahs satu persatu dan kenapa kita harus menjadikannya sebuah kebutuhan!

 1. Kebutuhan Pokok
 Kebutuhan mendasar yg sifatnya rutin setiap bulan. Namanya juga dasar jadi mau gak mau harus kita penuhi sebelom kebutuhan lain. Contohnya belanja bulanan, cicilan rumah, kendaraann, uang bensin, uang sekolah anak anak.Berapa jumlahnya? 60% dari total penghasilan. Artinya kalo kebutuhan pokok kita sudah lebih dari 60% dari total penghasilan ada pos lain yg enggak kebagian. Solusinya sesuaikan.

2. Tabungan
 Anda harus menabung setiap bulannya paling tidak 10% dari total penghasilan. Gak ada tawaran, gak ada alesan!

3. Dana Darurat
 Sisihkan 10% dari total penghasilan anda setiap bulannya untuk dana darurat. Kita gak tau kapan digunakan tapi yg jelas kita akan memerlukan dana ini. Bisa untuk ngunjungin tetangga sakit, kondangan, atau kebutuhan mendadak yg sifatnya tak terduga.

4. Investasi
 Banyak instrumen investasi yg gak butuh dana besar dan bisa kita beli setiap bulannya. Contohnya reksadana atau emas. Saya pribadi lebih suka reksadana, selain mudah nilainya bisa di sesuaikan dengan penghasilan kita. Emas oke, tapi agak ribet nyimpennya apalagi kalo jumlahnya sudah lumayan banyak. Investasikan 10% dari total penghasilan setiap bulan untuk beli reksadana, emas atau  instrumen investasi lainnya.

5. Asuransi
  Kenapa asuransi? Karena kita gak pernah tau kapan sakit. Kalo kita sakit apalagi sakit yg membutuhkan biaya besar sebanyak apapun kita menabung tetep saja duitnya kita ambil untuk berobat. Bahkan beberapa orang harus menjual semua aset yg dia punya hanya untuk biaya berobat. Sayang kan tabungan dan investasi yg harusnya kita gunakan pensiun akhirnya ludes untuk berobat. Asuransi gak mahal kok bahkan lebih murah dari pada belanja rokok kita setiap bulannya. Sekarang banyak asuransi yg menggabungkan dengan investasi. Enak kan? Perlindungannya dapet, investasinya dapet. Gunakan 10% dari total penghasilan untuk berasuransi dijamin anda tidak akan kerepotan kalo sakit dateng. Dan rencana masa depan anda tercapai.

 Itu aja yg bisa saya bagi hari ini. Iya, masa depan bisa kita rencanakan dari sekarang. Bagaimana masa depan kita nanti tergantung dari cara kita merencanakan hari ini. Tank you :)

Tuesday, September 15, 2015

Hubungan Profesi dan Jodoh


  Hai, selamat malem semuanya! Kali ini saya akan bahas berbeda lagi dr topik blog saya. Lagipula bosen kan bahas yg serius mulu. Kalian punya temen, tetangga atau sodara bidan gak? Kalo gak perawat deh. Kalo ada coba perhatiin nanti atau sekarang suaminya kerjaannya apa? Saya sih nebaknya Polisi, kalo gak pasti tentara, atau mungkin orang pelayaran kalo masih salah yg jelas gak jauh jauh dr PNS. Saya yakin kalian lagi senyum senyum mengiyakan. hahaha. Atau malah ngerutin dahi karna kalian gak seberuntung mereka bisa bersanding dengan bidan atau perawat. haha...
  Menurut saya pribadi profesi perwat atau bidan adalah idaman banget utk dijadiin istri, dan saya yakin orang tua kitapun sulit untuk bilang tidak jika punya menantu seorang bidan atau perawat! Kenapa? Bidan dan perawat adalah profesi yg jodohable banget bagi pria pria yg mengharapkan anaknya dirawat sebaik mungkin. Iya, perawat dan bidan adalah profesi yg keibuan banget. Siapapun akan meleleh melihat mereka dengan baju putih putih merawat pasien dengan telaten. dengan suara lembut khas, mereka sering mengarahkan kita miring sana miring sini. Duuh, suntik saya sekarang suuus...
  Tapi entah kebetulan atau gak mereka kayaknya memang sudah ditakdirkan berjodoh dengan tentara atau polisi. Mungkin ada satu atau dua yg gak, saya menganggapnya hanya anomali. Saya ada beberapa temen perawat dan bidan semuanya bersuami polisi dan tentara. Bahkan mereka sudah membuat sebuah persatuan ibu ibu istri tentara. Iya, ketika sebuah kelompok memiliki kesamaan nasib dan tujuan akan mudah membuat sebuah organisasi. Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan kita yg terlanjur ngarep dan mupeng? Apa kita juga harus bikin organisasi tandingan? Persatuan Pria Ngarep misalnya? Ide buruk!! Fak !!!
  Perawat dan Bidan adalah orang yg terbiasa mempelajari hal hal yg pasti. Sejak kuliah mereka dididik untuk terbiasa menggunakan otak kiri dari pada otak kanannya. Bagian otak yg bertugas segala sesuatu berdasarkan logika. Tidak ada yg tidak pasti di dunia kedokteran. Tidak ada sesuatu yg bersifat coba coba. Lalu untuk apa mereka menghabiskan hidup untuk masa depan yg gak pasti? Buat apa mereka menghabiskan waktu dengan orang yg segala sesuatunya tidak bisa dihitung? Nah, Tentara, polisi dan PNS memberikan mereka kepastian akan masa depan. Gaji rutin bulanan, berbagai tunjangan tentu saja pensiun dengan gaji bulanan.  
   Meskipun saat ini saya sedang tidak dekat dengan perawat atau bidan, saya tetap berharap suatu ssat nanti saya berjodoh dengan salah satunya. Entahlah saya udah terlanjur menyukai mereka. Bahkan ada seorang temen deket yg bilang kalo saya terobsesi dengan mereka. Hahaha, bodo amat


Cabe cabean di tengah kenaikan Dollar




Malem bro sist gue mau berbagi sedikit pengetahuan nih tentang "KIMCIL ato CABE-CABEAN".
Yup, walau sedikit gak etis dinegara ini tapi apa boleh buat KIMCIL ATO CABE-CABEAN TELAH LAHIR DIINDONESIA!!! Dan populasinya semakin banyak!!!

Oke gue mulai ya....

Jenis-Jenis Kimcil

“Bro ada kimcil noh”, Iya, pertama denger kata “kimcil” gue bingung apa maksudnya, gue kira kimcil itu hewan yang funky, tapi ternyata kimcil adalah cewek trendy yang kelewat batas atau bisa kita sebut dengan cabe-cabean, tapi setelah ngobrol bareng Sherlock Holmes akhirnya bisa disimpulkan bahwa kimcil atau cabe-cabean adalah jenis wanita yang suka make celana pendek sampe pahannya nyeplak kayak cetakan cakwe, terus badannya kecil imut-imut dan baru lulus Sekolah Menenangah Pertama atau Atas. Aneh emang singkatan sekarang. Pokoknya kalo diajak ketemuan sama anak SMP atau SMA kudu siapin Sprite campur Insto.!!! Wkwkwkwkwk..... Loh kok ketawa gue jadi "wkwkwkwk" ahh ywdh bodo amat. Gue lanjut ya.. *bentar gue bakar rokok dulu*



Jadi gini, kimcil atau Cabe-cabean ini beragam, biasanya kalo cabe-cabean yang gak bagus itu bisa bikin sakit perut.
Lo ada cabe? Gue ada buah nih. gimana kalo kita ngerujak aja. Hahahah.. Garing anjing!!!

Sekarang Kimcil udah terbagi menjadi berbagai spesies dari yang poninya kayak Cleopatra sampai Jambul kayak Tintin. Dari yang hobinya ketemuan di Mall kayak anak gaul, sampe ada yang janjiannya ketemuan di kebon kayak Dora The Explorer.
Mari kita olah kimcil menjadi beberapa bagian yang hobinnya umbar-umbar bedak.

1. Kimcil Jalan Raya

Kimcil yang kemana-mana pake tanktop gambar pikachu sama hotpants bikin paha bebentuk kayak cakwe, belum lagi pahanya banyak noda kek ubin bengkel. Biasanya mereka naik motor bertiga, ngendarain motor metic sambil tereak-tereak dan terkadang pula diselingi dengan ngibarin bendera girlband. (ʃ⌣̀_⌣́!ƪ) 

2. Kimcil MiniMarket

Duduknya ngangkang, salah satu kakinya diangkat ke bangku terus nyelipin rokok di kuping, kalo buka dompet isinya jimat semua, dan dia beli rokok kretek. Paling cemilannya saos keju doang, itu juga gratis karena beli momogi sambil bikin bibir warna oren dan kalau diperhatiin di betisnya kadang ada ceplakan kena knalpot.

3. Kimcil FlyOver

Nah ini yg paling banya dicibubur nih.. Ini yang hobinya pacaran, ngomong sampe seret kagak minum, kagak jajan dan malu-malu unyu sampe mendesis sambil pahanya ditutupin jaket. Yang cowok diem-diem aja, sedangkan yang cewek ngangkang sambil nahan kencing. Biasanya mereka gak akan goyang atau gentar walau tronton udah menghadang. Tetep pada pendiriannya, bakal stay disitu sampe bedug subuh.

4. Kimcil Bengkel

Suaranya cempreng kek knalpot kolong RX-King, kalo kencing suaranya kayak bensin yang dituang ke tengki kosong udah gitu hobinya duduk di deket tabung angin sambil ngobrol sama kompresor sambil nungguin jokinya ngebobok knalpot dan pulang-pulang keteknya wangi ampas kopling.

5. Kimcil Takbiran

Munculnye setaun sekali, biasanya make baju yang bahunya bolong kayak biduan dangdut. Duduk di atep metromini, malem-malem pake kacamata item, sambil ngibarin bendera The Jak mania.

6. Kimcil Starbucks

Nongkrong rame-rame, mesen kopi 40ribuan segelas, minumnye diseruput ganti-gantian. Abis ntu gelasnye difoto jadi DP. Terus fotonya diedit di instagram abis itu dimasukin ke path. Tapi kalau makan di warteg kagak pernah di share fotonya. Payah. Cemen!!

7. Kimcil Mcd

Nongkrong rame-rame, beli kentang doang. Ketawa-ketawa sampe seret, soalnye kagak beli minum. Sambil foto-foto udah kayak tempat studio foto, iseng-iseng duduk diatas patung McD atau cium pipinya. Kasihan patung McD ternodai.

8. Kimcil Pensi

Biasanye nih suka pada nongkrong deket-deket pintu masuk, nongkrong aje di situ ampe acara kelar sambil facebookan dan update sttatus "acaranya HACEP!!" Padahal nonton aja kagak.

9. Kimcil Taun Baru

Mirip ama kimcil takbiran, cuma beda di bau keteknye doang. Yang ini keteknye pada bau mercon petasa korek.

Sekian dari gue dan Sherlock Holmes tentang kimcil yang populasinya bisa buat diajak gencatan senjata sama Australia !!!

Friday, August 28, 2015

Jebakan Kartu Kredit?


  Kartu kredit? Yup, bagi sebagian orang mendengar kata kartu kredit serasa menakutkan layaknya mendengar nama mantan. Bahkan ada beberapa orang yg langsung menutup telepon begitu tau penelpon adalah marketing kartu kredit suatu bank. But, bagi sebagian lainya menganggap kartu kredit adalah senjata pamungkas di saat sudah tidak ada ada lagi yg bisa diandalkan seperti selingkuhan misalnya. Apapun itu saat jaman sudah semodern ini rasanya belom lengkap ya kalo belom punya kartu kredit? Sebenarnya seberapa penting sih kartu kredit itu? Menurut saya sih penting banget! Banyak keuntungan yg bisa kita dapatkan dari kartu kredit asalkan kita bisa menggunakannya dengan tepat. Apa saja?

 Pertama, banyak toko atau Departement Store yg memberikan potongan harga yg lumayan jika transaksi menggunakan kartu kredit tertentu. Misalnya saja 10%, artinya kita mendapatkan potongan 100 ribu dari harga 1 juta. Malah ada yg sampai 15%. Lumayan kan?

 Kedua, kita mendapatkan barang inceran meskipun sedang tidak punya uang. Bayangkan kita lagi jalan-jalan ke mall saat tanggal tua tiba tiba melihat sepatu yg sudah lama kita cari cari namun baru muncul saat dompet kosong. Nyesek kan? Balik lagi lain waktu belom tentu masih ada. Wasting time! Yak, solusinya adalah kartu kredit. tinggal gesek, saat gajian baru kita bayar. Win win solution!

 Ketiga, Senjata pamugkas. Yang namanya orang hidup kadang kadang kebutuhan mendadak tidak tau kapan datangnya. Temen tiba tiba meritlah, sodara sunat lagilah atau kita kena musibah. Disaat tertentu kartu kredit seperti dewa penyelamat. Kita bisa tarik tunai saat kita bener bener kepepet. Tapi tentu saja dengan bunga yg lumayan juga.

 Terakhir, sebagai alat pendobrak sistem pertahanan bank. Banyak dr kita yg gagal dalam pengajuan pinjaman ke bank entah KTA atau KPR dll. Sistem bank bekerja dengan data base, saat kita mengajukan pinjaman secara otomatis sistem data base akan berusaha mengenali anda berdasarkan data yg tersedia. Karena anda belom pernah meminjam dan tidak punya cacatan apapun mengenai pinjaman sebelomnya maka secara sistem anda tidak dikenali dan pihak bank akan sulit sekali menyetujui pinjaman. Berbeda jika anda mempunyai kartu kredit dan mempunyai catatan penggunaan dan pembayaran yg baik tentu saja anda dikenal sebagai debitur kredibel. Bahkan beberapa bank sukarela menawarkan pinjaman kepada mereka yg punya kartu kredit. Enak kan?

 Masih banyak  keuntungan lain yg bisa kita dapat dr kartu kredit, asalkan kita bisa menggunakan dengan baik dan benar. Memiliki kartu kredit tidak perlu banyak banyak, cukup beberapa saja dan sesuaikan dengan kebutuhan. Oke itu aja yang bisa saya share hari ini tentang kartu kredit. Mudah mudahan kita tidak takut lagi memiliki kartu kredit. Teng kyu ya udah mampir :)