Saturday, November 12, 2016

Perampok Paling Modern

Bangkrut Karena Tidak Punya Asuransi! Loh, Kok Bisa?




Anda tahu berapa biaya untuk operasi jantung saat ini? Nilainya bisa puluhan hingga ratusan juta. Apakah artinya asuransi kesehatan adalah sebuah hal yang tidak bisa ditawar?
Ada sebuah data yang mengungkapkan, 80% kehidupan masyarakat Indonesia jauh dari harapan hidup sehat. Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan adalah; 20% masyarakat kelas menengah mengalami kebangkrutan ketika tiba-tiba terseramg penyakit kritis.
Pertanyaannya, seburuk itukah kondisinya? Sebenarnya berapa biaya yang dibutuhkan untuk penanganan sebuah penyakit kritis? Kami coba ulas 3 penyakit yang bisa menguras kantong Anda jika tidak punya perlindungan asuransi kesehatan.

Jantung

Dari data yang ada, penyakit jantung menyumbang 30%  dan angka 17 juta kasus kematian di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, penyakit jantung adalah pembunuh nomor 1. Jika Anda terserang risiko ini, berapa biaya yang harus ditanggung? Berikut perkiraan
biaya penyakit jantung:

Kateterisasi / tindakan invasif pra-bedah : Rp 30 juta – Rp 50 juta

Pemasangan ring / angioplasty : Rp 60 juta – Rp 90 juta per ringBypass jantung : Rp 150 juta – Rp 250 jutaCangkok jantung : > Rp 1 miliar

Sebagai informasi, biaya tersebut belum termasuk pemeriksaan laboratorium, perawatan setelah bedah, konsultasi pra dan pasca pengobatan, dan obat-obatan lanjutan. Bahkan, seluruh biaya tersebut terus mengalami peningkatan setidaknya sebesar 13% 

Kanker

Begitu Anda terdiagnosa penyakit kanker, maka Anda harus bersiap untuk mengeluarkan dana sebesar Rp 100 juta perbulan. Dalam sebuah keterangannya, Dr. Ulfana Said Umar, Wakil Sekretaris Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 102 juta – Rp 106 juta per bulan.
Diagnosa awal membutuhkan dana sekitar Rp 10 juta. Bila dapat dioperasi, dibutuhkan Rp 25 juta – Rp 29 juta. Biaya itu  belum termasuk kemoterapi dengan biaya Rp 2 juta – Rp 6 juta setiap sesi, dan setidaknya harus dilakukan 6 kali terapi.
 
Ginjal

Biaya operasi penyakit ginjal sangatlah mahal, oleh karena itu kita harus benar-benar baik dalam merawat dua benda yang ada di pinggang kita tersebut. Penyakit ginjal dibagi menjadi 3 kategori besar

Biaya Operasi Batu Ginjal
Batu ginjal terjadi karena konsentrasi urin yang pekat sehingga terjadi pengkristalan mineral dan asam garam. Diketahui, biaya penghancuran batu ginjal menggunakan alat ESWL berkisar antara Rp 3,8 juta – Rp 6,5 juta satu kali terapi. Sedangkan operasi tradisional menghabiskan biaya sekitar Rp 22 juta, dan belum termasuk rawat inap, biaya pra dan pasca, dan tentu saja uang yang hilang karena tidak bisa bekerja.

Biaya Cuci Darah
Ketika ginjal yang sudah tidak mampu lagi berfungsi dengan baik, maka harus dibantu dengan cuci darah. Sementara biaya cuci darah rata – rata sebesar Rp 850.000 per tindakan. Dalam satu bulan biaya untuk cuci darah bisa mencapai Rp 6,5 juta – Rp 10 juta

Biaya Cangkok Ginjal
Sebagai informasi, biaya cangkok ginjal di Amerika Serikat saja sekitar 200 ribu dolar AS. Sedangkan, bila di Eropa berkisar 100 ribu poundsterling. Bila Anda melakukannya di negeri tetangga Singapura, biayanya sekitar 40 ribu – 90 ribu dolar Singapura.
Di Indonesia sendiri, diambil dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, biaya operasi terbuka untuk penyakit ini sebesar Rp 200 juta – Rp 300 juta, dan operasi tertutup sekitar Rp 250 juta – Rp 350 juta.

Ajukan dan bandingkan puluhan perlindungan asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda kepada saya :
Purwanto
Telp   : 081389757008
Wa     :  081389757008

Monday, July 25, 2016

Membangun Pensiun Nyaman



OLEH PRITA HAPSARI GHOZIE
     

   Seperti apakah pensiun yg nyaman untuk anda? Sebagian orang akan menjawab bisa berkeliling dunia, bersantai dengan teman teman, dan santai santai di rumah. Untuk sebagian lagi yg hobi kerja, mungkin belum terbayang seperti apa masa pensiun atau masa hari tua. Seperti halnya saya yg belum menginjak usia 40 tahun, terus terang membayangkan pensiun diisi dengan berdiam diri di rumah, mungkin bukan opsi yg menarik.
   
   Pikiran serupa juga ternyata dialami oleh seorang ibu pengusaha yg telah berusia 50 tahun. Sebagai pengusaha, mereka tidak bisa melihat diri mereka tidak lagi bekerja dan buat mereka mempersiapkan pensiun adalah hal yg percuma. Apakah ini yg ada dalam benak anda juga?
    
   Hari tua pasti akan datang karena itulah siklus kehidupan. Persiapan keuangan juga menjadi bagian penting dalam menyambut hari tua yg sejahtera. Hal ini sebetulnya tidak ada kaitanya dengan apakah seseorang akan tetap bekerja atau tidak di masa tua. Jadi, sangat penting seseorang mencapai kemandirian finansial sebelum datangnya hari tua.
   
   Kemandirian finansial (financial freedom) adalah suatu kondisi ketika pendapatan pasif yg diperoleh melebihi biaya kebutuhan untuk menyambung hidup setiap bulan. Otomatis pendapatan pasif ini melebihi jumlah penghasilan dari bekerja setiap bulan. Pendapatan pasif ini diperoleh dari asset investasi yg dapat secara aktif memberikan bagi hasil. Aset investasi ini memang harus diusakan selagi masih bekerja dengan satu jalan, yaitu investasi.
    
   Hingga paruh abad ini, harus diakui bahwa tabungan pribadi dan deposito masih menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan di hari tua. Kaum pakerja pun masih banyak yg hanya mengandalkan dana jaminan hari tua dari BPJS Ketanagakerjaan dan dana pensiun dari kantor tempat bekerja sebelumnya. Padahal, dengan imbal hasil produk pasar uang saat ini yg kurang dari 10 persen per tahun, apabila seseorang memiliki gaya hidup tertentu, akan sulit untuk mempertahankannya.
   
   Jika anda karyawan, setidaknya anda masih terbantu dengan adanya program pensiun dari kantor yg akan memaksa 3 persen dari penghasilan bulanan masuk ke dalam saldo dana pensiun. Terlebih untuk Anda yg mulai pandai mengelola keuangan dan mampu menyisihkan sejumlah uang dari gaji untuk dana pensiun atau dana hari tua. Sayangnya, meski sudah menabung Rp 1 juta setiap bulan, uang pensiun bulanan yg bisa ditarik di masa pensiun mungkin hanya setara Rp 250.000 perbulan.
   
   Ilustrasinya seperti ini. Misalkan selama 25 tahun dari sekarang Anda rajin menabung Rp 1 juta setiap bulan dengan target imbal hasil 5 persen per tahun. Maka, saldo dana pensiun anda secara matematis akan berkembang menjadi Rp 644 juta. Namun dengan asumsi tingkat inflasi 10 persen pertahun, uang pensiun yg dapat ditarik setiap bulan (hasil investasi dan saldo pokok) untuk jangka 15 tahun semenjak pensiun hanyalah Rp 250.000 nilai masa kini. Pahami, nilai Rp 250.000 perbulan adalah kemampuan daya beli rumah tangga di masa pensiun nanti, bukan jumlah nominal aktual yg akan diterima nanti.
  
   Lain ceritanya dengan berinvestasi. Jika uang yg sama ditempatkan di produk keuangan, seperti saham atau reksa dana, misalnya saham dengan target hasil 15 persen pertahun, saldo dana pensiun secara matematis akan menjadi sekitar Rp 3 Miliar. Dari saldo ini, setiap bulan tentu dapat ditarik uang pensiun yg nilainya di atas Rp 250.000 per bulan. Tepatnya sekitar 16.000.000 per bulan. Pilih yg mana?
    
   Merencanakan hari tua yg nyaman merupakan pilihan setiap orang. Apabila saat ini fokus pengelolaan keuangan masih seputar pemenuhan jangka pendek, sudah saatnya membagi sebagian penghasilan untuk dana masa depan keluarga. Setiap bulan usahakan untuk setidaknya menyisihkan 5 persen dari penghasilan. Lalu tingkatkan lagi menjadi 10 persen dan seterusnya. Evaluasi atas hasil investasi dilakukan setidaknya satu tahun sekali.
  
  Saya tahu sebagian dari anda merasa bahwa masa pensiun masih jauh dalam pikiran. Beberapa pinjaman mungkin belum lunas, apalagi memikirkan untuk pensiun. Pensiun itu bukan tidak berkarya. Tapi, satu hal yg pasti adalah tidak ada satu pun manusia yg rela untuk terus terusan bekerja demi memperoleh uang untuk menyambung hidup. Jika mau mandiri secara finansial, usaha di mulai dari sekarang. Money can’t buy happiness. But, money can give you a better quality of life. Live a beautiful life!
  
Rencanakan masa pensiun kamu dan masa depan keluargamu!
More info : Purwanto
Telp          : 081389757008
WA           : 081389757008


Sunday, March 6, 2016

Rencana Keuangan: Angkutan Online, Solusi Baru Masalah Baru

Rencana Keuangan: Angkutan Online, Solusi Baru Masalah Baru:     Hadirnya teknologi online memang memudahkan kita dalam segala hal termasuk dalam transportasi. Kapanpun kita butuh bepergian tinggal t...

Angkutan Online, Solusi Baru Masalah Baru

    Hadirnya teknologi online memang memudahkan kita dalam segala hal termasuk dalam transportasi. Kapanpun kita butuh bepergian tinggal tekan gadget lalu nangkring di atas kendaraan kemudian sampe ke tempat tujuan. Bahkan saat kita males ngomongpun kita akan tetap sampe tujuan gak perlu nanya ini itu toh alamatnya udah jelas tertera dalam mesin aplikasi. Pun demikian kalo kita laper raih gadget, selesai urusan. Gak sampe 10 menit makanan udah siap disantap. Anter paket? Bisa! Asisten belanja bulanan? Ayok! Anter ke pelaminan? Tunggu :(

   Tapi apa ini bener bener sebuah solusi? Benarkan kepraktisan ini membawa manfaat bagi banyak orang? Tentu saja bagi pengemudi dan pemakai jasa merasa terbantu dengan adannya terobosan baru ini. Tapi benarkah tidak ada satupun pihak yg dirugikan? Tidak ada satupun orang yg tergencet bahkan tersisih dengan sistem ini? Mari kita lihat kenyataanya.

   Suatu hari saya naik angkutan umum dr Fatmawati menuju Pondok Labu. Untuk ukuran di jam sibuk angkot ini lumayan sepi. Iseng iseng saya ngobrol ngobrol sama supir, lagipula sepi ini. Dari penuturan sang supir, hadirnya angkutan online bener bener menggerus jumlah penumpangnya. Jumlahnya yg ribuan serta didukung sistem aplikasi canggih membuatnya mati kutu jika harus bersaing secara head to head. Untuk menutupi setoran saja mereka harus ngepot sana ngepot sini, belom lagi pungutan liar sono sini, dari preman jalanan maupun preman berseragam. Kalo kalian berpikir angkutan umumlah yg bikin penumpang lari ke armada lain karena ketidaknyamanannya, mungkin kalian lupa bahwa kita tinggal di Indonesia. Indonesia ini negara ke3 dan memang belom layak mendapatkan kenyamanan. Jangankan kenyamanan, semua warganya bisa makan cukup saja udah bagus ngomong masalah nyaman. Ini gak adil bagi sebagian bahkan banyak saudara kita yg lain. Ojek pangkalan, supir taksi, supir angkot, perusahaan jasa anter paket dan tentu saja semua sopir berbasis angkutan umum. Ojek pangkalan bener bener nyari makan dr ngojek. Sedangkan ojek online banyak yg karyawan berangkat pulang bawa penumpang hanya sekedar sampingan. Sopir angkot menggantungkan hidupnya benar benar dr selisih uang setoran dan BBM. Sedangkan supir GrabCar memang mereka yg sudah punya mobil dari pada nganggur, ya lumayanlah nambah nambah. Mereka sudah punya gaji tetap tapi lha dr pada pulang nganggur mending ngambil penumpang. Hanya sambilan untuk nambah nambah. Apa ini salah? Enggak, secara prosedur tidak ada yg di langgar. Secara etika bisnis tentu saja tidak fair. Angkutan dikenakan pajak, uji KIR, regulasi ketat ini itu ribet. Sementara angkutan online tidak. Sederhanya ankutan online mendapatkan kewenangan dan hak sama dengan angkutan umum namun tidak dikenakan kewajiban dan rumitnya regulasi seperti ankutan umum. Menjalankan fungsi ankutan umum namun bukan angkutan umum.

    Di sini Pemerintah abai tidak mengambil kebijakan regulasi yg jelas dan membiarkan angkutan online berada di wilayah abu abu. Pemerintah membiarkan Angkutan umum dan Angkutan online bertarung secara terbuka di medang perang. Pemerintah membiarkan gesekan ini berkembang di jalanan. Harusnya ini bisa diprediksi jauh jauh hari bahkan ketika angkutan online baru lahir. selalu saja Pemerintah kebakaran jenggot ketika apimasalah sudah terlanjur besar. Dari awal bahkan saya yakin aplikasi ojek online tidak akan berenti di situ. Saya yakin akan berkembang ke kendaraan roda empat. Membiarkan angkutan online terus berkembang sama saja Pemerintah menciptakan mahluk bernama kanibal. Siapa kuat dia yg menang tanpa peduli salah atau benar. Lagipula ini bertolakbelakang dengan semangat pemerintah untuk mendorong warganya menggunakan angkutan umum. Menjadikan angkutan pribadi sebagain angkutan umum sama sekali tidak benar apapun alasanya. Karena dari fungsi, regulasi dan Undang Undang lalu lintas jelas melanggar hukum. Kalo masih ada orang yg beralasan ini demi untuk bisa makan, asal tau saja semua orang juga nyari makan. Dan jika alasan perut orang boleh melanggar peraturan, apa gunanya peraturan? Toh semua orang butuh makan!